2 Juni 2009

Pelajaran dari Negeri Kanguru:

Australia memiliki lebih 1,5 juta ha hutan tanaman, sementara hutan alam merupakan kawasan konservasi meliputi taman nasional. Hutan tanaman baik dalam kawasan hutan (native forest) maupun hutan yang berada dalam tanah milik (landawnership) berupa farm forestry. Hutan tanaman tersebut terkosentrasi minimal di 3 (tiga) negara bagian yakni New South Wales, Victoria dan Tasmania semuanya berada di bagian Selatan Benua Australia.
Di negara bagian Victoria lokasi hutan tanaman dalam maupun luar kawasan berada di kawasan Green Triangle. Di kawasan Green Triangle ini perusahaan kayu baik Wood Company maupun Sawmill sebanyak 12 buah dengan model kemitraan (partnership). Selama dalam perjalana baik diskusi formal dengan pegawai pemerintah, diskusi non formal dengan petani maupun penelusuran pustaka meliputi publikasi/pustaka yang di dapat oleh rombongan, ditemukan beberapa pelajaran lain yakni:

Menejemen Pengelolaan Hutan
Di negara bagian Victoria, kawasan hutan dengan luasan tertentu memiliki menejer yang berperan untuk mengelola dari penanaman hingga pemanenan sampai ditingkat blok tanam ataupun blok tebangan. Hal ini mirip dengan struktur KCD/SPH di Sumbawa, dimana KCD/SPH memiliki wilayah kerja tertentu. Rombongan bertemu dengan Hugh Dunchue pegawai kehutanan setempat (acting director for planted forests operation). Juga bertemu dengan Dr. John Kellas Executive Officer Green Triangle Regional Plantation Commite, semacam forum antar pihak (pemerintah, perusahaan dan masyarakat).
Pengelolaan dari menanam, pemangkasan, penjarangana hingga penebangan, termasuk juga mendorong model kemitraan perdagangan karbon, yang merupakan implementasi Protokol Kyoto. Saat ini negara yang memiliki hutan mulai melakukan perdagangan karbon (Carbon Trade). Dimana masyarakat yang menanam pohon dengan luasan tertentu di bayar oleh nega berkembang melalu skame perdagangan karbon.

Data Base dan Informasi.
Disetiap farm forestry maupun kawasan – kawasan hutan rombongan baik selalu disuguhi dengan data informasi yang detail baik data spasial (ruang) maupun non spasial (buletin, buku informasi serta peta informasi geografi). Di kawasan hutan di sebuah distrik/kabupaten bahkan memiliki visi 2020 untuk pengelolaan kawasan hutan. Informasi yang detail juga dikelola oleh sebuah jaringan masyarakat (community networking) yakni Otway Agroforestry Network. Jaringan ini mirip sebuah kelompok tani hutan di Sumbawa yang membawahi beberapa kawasan hutan. Mereka memiliki buletin yang dikelola dari iuran para anggota. Bahkan ada beberapa anggota mereka yang sempat melawat ke Eropa mempresentasikan hasil kunjungan mereka di depan anggota kelompok. Sebuah mekanisme sharing informasi yang bersendikan akuntabilitas merupakan pelajaran penting. Disamping detailnya informasi dalam bentuk cetakan (kemasan), yang memudahkan pihak lain mempelajari berbagai hal soal Australia. Kemasan informasi di Sumbawa merupakan sesuatu yang ”dianggap tidak penting” bahkan kalau toh dilakukan relatif tidak menarik. Publikasi menjadi penting menjadi bahan untuk merefleksikan sesuatu yang telah diperbuat.
Ruang Terbuka Hijau.
Di negara bagian Victoria, dikenal istilah Taman Nasional (National Park), State Park, Wilderness Park, Costal Park, Historic Park, Marine National Park, Metropolitan Park. Namun yang paling terasa dan penting diamati oleh Rombongan adalah Ruang Terbuka Hijau di tengah kota besar seperti Sidney, maupun distrik setingkat kabupaten maupun sub distrik di tingkat kecamatan. Ruang Terbuka Hijau tersebut menjadi taman kota maupun Ruang Publik dimana warga kota (cityzenship) banyak menghabiskan waktu sore maupun hari libur. Ruang Publik seperti ini juga sangat berperan dalam menyeimbangi Carbon yang dikeluarkan oleh kendaraan, pabrik maupun efek rumah kaca yang menimbulkan pemanasan global (global warming).
Ruang Terbuka Hijau harus mulai dipikirkan untuk setiap kecamatan di Sumbawa, untuk terbentuknya kota yang bersahabat dengan alam. Misalnya setiap kecamatan minimal ada 0,25 Ha ada ruang terbuka hijau atau hutan kota kecamatan. Semua pihak harus mulai memikirkan dan paling tidak harus dilakukan mulai sekarang. (***)

Tidak ada komentar: